Al Quran memberi perhatian yang besar terhadap
taubat dalam banyak ayat-ayat yang tersebar dalam surah-surah Makkiah atau
Madaniah. Kita akan membaca ayat-ayat itu nantinya, insya Allah.
"Bertaubatlah kepada Allah SWT dengan Taubat yang semurni-murninya".
Di antara perintah yang paling tegas untuk
melaksanakan taubat dalam Al Quran adalah firman Allah SWT:
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu" (QS. At Tahrim: 8).
Ini adalah perintah yang lain dari Allah SWT
dalam Al Quran kepada manusia untuk melakukan taubat dengan taubat nasuha: yaitu
taubat yang bersih dan benar. Perintah Allah SWT dalam Al Quran itu menunjukkan
wajibnya pekerjaan ini, selama tidak ada petunjuk lain yang mengindikasikan
pengertian selain itu. Sementara dalam ayat itu tidak ada petunjuk yang lain
itu. Oleh karena itu, hendaknya seluruh kaum mu'min berusaha untuk menggapai dua
hal atau dua tujuan yang pokok ini. Yaitu:
-
Menghapuskan dosa-dosa
-
Masuk ke dalam surga.
Seluruh individu muslim amat membutuhkan dua
hal ini:
Pertama: agar kesalahannya dihapuskan, dan
dosa-dosanya diampunkan. Karena manusia, disebabkan sifat kemanusiaannya, tidak
mungkin terbebas dari kesalahan dan dosa-dosa. Itu bermula dari kenyatan elemen
pembentukan manusia tersusun dari unsur tanah yang berasal dari bumi, dan unsur
ruh yang berasal dari langit. Salah satunya menarik ke bawah sementara bagian
lainnya mengajak ke atas. Yang pertama dapat menenggelamkan manusia pada
perangai binatang atau lebih buruk lagi, sementara yang lain dapat mengantarkan
manusia ke barisan para malaikat atau lebih tinggi lagi.
Oleh karena itu, manusia dapat melakukan
kesalahan dan membuat dosa. Dengan kenyataan itu ia membutuhkan taubat yang
utuh, sehingga ia dapat menghapus kesalahan yang diperbuatnya.
Kedua:
agar ia dapat masuk surga. Siapa yang tidak mau masuk surga? Pemikiran yang
paling berat menghantui manusia adalah: akan masuk kemana ia nantinya di
akhirat. Ini adalah masalah ujung perjalanan manusia yang paling penting: apakah
ia akan selamat di akhirat atau binasa? Apakah ia akan menang dan bahagia
ataukah ia akan mengalami kebinasaaan dan penderitaan? Keberhasilan, kemenangan
dan kebahagiaan adalah terdapat dalam surga. Sedangkan kebinasaan, kekecewaan
serta penderitaan terdapat dalam neraka:
"Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh dia telah beruntung. Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan" (QS. Ali Imran: 185.).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar