Suami shaleh kebanyakan dibelakangnya ada
istri shalehah. Laki-laki dalam menjalankan tugasnya baik di dalam atau di luar
rumah sering mendapat kendala ujian dan cobaan. Kegoncangan jiwanya
kadang-kadang tidak mampu menngendalikannya sendiri. Nah, saat-saat seperti
inilah peran dan batuan istri sangat dibutuhkan. Istri yang shalehah selalu
memberi dorongan untuk terus maju memberi siraman ruhiyyah agar tetap semangat
dalam menapaki duri-duri jalanan, memberi bensin untuk tetap berjalan di atas
rel Islam. Ketika suami sedang panas tidak selayaknya istri mengompori, tapi
berusaha untuk meredam dan mendinginkan agar suami sadar dan sabar.
Banyak sekali suami terjerumus ke lembah hina
disebabkan istrinya tidak bisa membimbing ke arah yang baik. Juga tidak sedikit
suami dulunya kurang baik setelah beristri justru ia makin membaik. Oleh sebab
itu, wahai para ibu-ibu shalehah marilah kita dukung suami kita untuk menjadi
suami yang shaleh. Mencurahkan tenaga, pikiran, bahkan nyawa untuk tegaknya
Islam di muka bumi dengan tidak membebaninya dengan tugas-tugas rumah yang mana
pabila kita mengerjakannya dengan ikhlas, kita akan dapat pahala dan suami kita
semakin sayang pada kita.
Semangat di medan dakwah dan juang, marilah
kita berikan waktu seluas-luasnya pada suami kita untuk mencurahkan waktu
hidupnya untuk Islam tercinta. Istri selain sebagai motor bagi suami, ia juga
dibebani kewajiban-kewajiban terhadap suaminya agar tercipta keluarga-keluarga
yang sakinah, mawaddah warohmah. Karena dari keluarga inilah akan terbentuk
mujamaâ mitsaly dan dari mujtamaâ mujtamaâ ini akan terbentuk daulah
Islamiyyah.
Di antara kewajiban istri terhadap suami
adalah :
- Taat Suami
- Tidak keluar rumah tanpa idzin suami
- Tidak menjauhi tempat tidur suami
- Iffah
- Qona’ah dan ridlo dengan apa yang Allah berikan.
- Berhias dan memakai wangi-wangian
- Melaksanakan tugas-tugas rumah tangga
- Mendidik anak-anak
- Berlemah lembutdan berkata-kata manis.
Sembilan point ini bila kita mampu untuk
menjalankan semua, Insya Allah suami bahagia di rumah dan semangat di medan
dakwah. Wahai para ibu, jangalah engkau nyalakan api di keluargamu disebabkan
kelalaianmu atas kewajibanmu terhadap suami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar