Mereka itulah hamba-hamba-Nya yang tiada
kekuatan bagi musuh untuk menguasainya. Allah Ta'ala berfirman:
إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ
عَلَيْهِمْ
"Sesungguhnya hamba-hamba-ku tidak ada
kekuasaan bagimu (iblis)
terhadap mereka.'' (QS Al-Hijr: 42)
Karena musuh Allah Iblis mengetahui bahwa
Allah Ta'ala tidak akan menyerahkan hamba-Nya kepadanya, dan tidak akan
memberikan kekuatan untuk menguasai mereka, maka Iblis berkata:
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ
أَجْمَعِينَ. إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
"Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan
mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka."
(QS Shaad: 82-83).
وَلَقَدْ صَدَّقَ عَلَيْهِمْ إِبْلِيسُ ظَنَّهُ
فَاتَّبَعُوهُ إِلَّا فَرِيقاً مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ. وَمَا كَانَ لَهُ عَلَيْهِم
مِّن سُلْطَانٍ إِلَّا لِنَعْلَمَ مَن يُؤْمِنُ بِالْآخِرَةِ مِمَّنْ هُوَ مِنْهَا
فِي شَكٍّ
"Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya
terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang
beriman. Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah
agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akherat
dari siapa yang ragu-ragu tentang itu ." (QS Saba':
20, 21)
Allah tidak akan memberikan jalan bagi
musuh-musuh-Nya untuk menguasai hamba-hamba-Nya yang beriman, karena mereka
berada dalam pemeliharaan,
perlindungan dan penjagaan-Nya. Jika musuh mampu memangsa salah satu di antara
hamba-Nya, maka hal itu
seperti layaknya pencuri menyergap seseorang yang lengah, hal ini adalah perkara yang wajar.
Karena seorang hamba terkadang terjerumus ke dalam kelalaian, syahwat dan marah. Syetan
masuk melalui tiga pintu tersebut, kendati seorang hamba telah berjaga-jaga,
namun ada saat di mana ia lengah, mengikuti syahwat dan marah. Adam, nenek
moyang manusia adalah makhluk yang paling lembut, paling cemerlang akalnya dan paling kokoh,
namun demikian musuh Allah berhasil pula menjerumuskan ke tempat yang dia kehendaki. Lantas bagaimana pendapat anda
terhadap seseorang yang tingkat akalnya dibandingkan Adam laksana buih dalam
lautan?
Copyleft © 1431H, Ibnu Majjah 4 Ummat
Muslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar