Humor ini muncul saat Dewan Perwakilan
Rakyat akan mengesahkan Rancangan Undang-undang Pornografi menjadi undang- undang pada
pertengahan 2008. Berbagai pro dan kontra berkembang. Demonstrasi di mana-mana.
Gus Dur yang terkenal sebagai tokoh kebebasan berpikir,
tidak ambil pusing. Bagi dia, di dalam Islam pun telah ada porno. Jadi tidak
perlu diperdebatkan. Berikut cerita mengenai 189 Gaya Bersetubuh yang dikutip
dari berbagai sumber:
Ketika semua pihak berteriak musnahkan pornoaksi dan
pornografi di negeri ini karena tidak sesuai dengan syariat Islam, Gus Dur
justru kurang sependapat. Gus Dur berusaha mengambil contoh dari sisi pandangan
Islam tentang porno tersebut.
Misalnya saja ketika Gus Dur menjawab interview, Gus Dur
menyebut kitab Raudlatul Mu’aththar sebagai korban tentang kesalahan memandang pengertian daripada kata porno.
“Anda tahu, kita Raudlatul Mu’aththar (Kebun Wewangian) itu
merupakan kitab Bahasa Arab yang isinya tata cara bersetubuh dengan 189
gaya."
"Kalau begitu, kitab itu cabul dong?”
24. Becak Dilarang Masuk
Saat menjadi presiden, Gus Dur pernah bercerita kepada
Menteri Pertahanan saat itu, Mahfud MD, tentang orang Madura yang katanya
banyak akal dan cerdik. Cerita ini masuk dalam buku Setahun bersama Gus Dur,
Kenangan Menjadi Menteri di Saat Sulit.
Ceritanya, ada tukang becak asal Madura yang pernah
dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu “becak dilarang masuk”. Tukang
becak itu masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis
hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki becak.
“Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan gambar becak
tidak boleh masuk jalan ini,” bentak polisi.
“Oh saya melihat pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong.
Becak saya kan ada yang mengemudi,” jawab si tukang becak . “Bodoh, apa kamu
tidak bisa baca? Di bawah gambar itu kan ada tulisan bahwa becak dilarang
masuk,” bentak pak polisi lagi.
“Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca
maka saya jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak seperti ini,”
jawab si tukang becak sambil cengengesan.
25. Radio Islami
Seorang Indonesia yang baru pulang menunaikan ibadah haji
terlihat marah- marah.
“Lho kang, ngopo ngamuk-ngamuk mbanting radio? (Kenapa
ngamuk-ngamuk membanting radio?)” tanya kawannya penasaran.
“Pembohong! Gombal!” ujarnya geram. Temannya terpaku
kebingungan.
“Radio ini di Mekkah tiap hari ngaji Alquran terus. Tapi di sini, isinya lagu dangdut tok. Radio begini
kok dibilang radio Islami.”
“Sampean (Anda) tahu itu radio Islami dari mana?”
“Lha…, itu bacaannya all-transistor. Kan pakai Al."
26. Ho Oh
Seorang ajudan Presiden Bill Clinton dari Amerika Serikat
sedang jalan-jalan di Jakarta. Karena bingung dan tersesat, dia kemudian
bertanya kepada seorang penjual rokok. "Apa betul ini Jalan
Sudirman?" "Ho oh," jawab si penjual rokok.
Karena bingung dengan jawaban tersebut, dia kemudian
bertanya lagi kepada seorang Polisi yang sedang mengatur lalu lintas. "Apa
ini Jalan Sudirman?" Polisi menjawab, "Betul."
Karena bingung mendapat jawaban yang berbeda, akhirnya dia
bertanya kepada Gus Dur yang waktu itu kebetulan melintas bersama ajudannya.
"Apa ini Jalan Sudirman?" Gus Dur menjawab "Benar."
Bule itu semakin bingung saja karena mendapat tiga jawaban
yang berbeda. Lalu akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur lagi, mengapa waktu
tanya tukang rokok dijawab "Ho oh," lalu tanya polisi dijawab
"betul" dan yang terakhir dijawab Gus Dur dengan kata
"benar."
Gus Dur tertegun sejenak, lalu dia berkata, "Ooh
begini, kalau Anda bertanya kepada tamatan SD maka jawabannya adalah ho oh,
kalau yang bertanya kepada tamatan SMA maka jawabannya adalah betul. Sedangkan
kalau yang bertanya kepada tamatan Universitas maka jawabannya benar."
Ajudan Clinton itu mengangguk dan akhirnya bertanya,
"Jadi Anda ini seorang sarjana?"
Dengan spontan Gus Dur menjawab, "Ho ... oh!"
27. DPR Turun Pangkat
Dia juga sempat melontarkan guyonan tentang prilaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Sempat menyebut
mereka sebagai anak Taman Kanak-Kanak. Gus Dur pun berseloroh anggota DPR sudah
"turun pangkat" setelah ricuh dalam sidang paripurna pembahasan
kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pada 2004 silam.
"DPR dulu TK, sekarang playgroup," kata Gus Dur,
ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang kejadian di DPR saat sidang itu.
28. Dicium Artis Cantik
Magnet sense of humor Gus Dur yang tinggi membuat kesengsem
salah satu artis cantik saat hadir dalam suatu acara di rumah salah seorang
pengasuh Pondok Kajen. Saking gemesnya, artis itu dengan santai langsung ngesun
(mencium) pipi Gus Dur tanpa pake permisi.
Jelas beberapa di antara mereka yang hadir langsung dibikin
kaget dan bingung. Siapa yang kuat ngeliat kiat nyentrik cuma diem
aja disun(dicium)artis cantik. Tak lama kemudian begitu sudah agak sepi, Gus Mus
yang sedang di antara mereka, langsung numpahin sederet kalimat yang sudah dari tadi cuma bisa disimpan dalam hati. “Loh Gus, Kok Gus Dur
diam saja sih disun sama perempuan?’
Dengan santai dan silakan bayangin sendiri gayanya, Gus Dur
malah ngasih jawaban sepele.
“Lha wong saya kan nggak bisa lihat. Ya mbok sampeyan jangan
pengin.”
29. NU Diskon
Suatu hari, di bulan Ramadan, Gus Dur bersama seorang kiai
lain (kiai Asrowi) pernah diundang ke kediaman mantan presiden Soeharto untuk
buka bersama.
Setelah buka, kemudian salat Maghrib berjamaah. Setelah
minum kopi, teh dan makan, terjadilah dialog antara Soeharto dan Gus Dur.
“Gus Dur sampai malam di sini?”
“Engga Pak! Saya harus segera pergi ke ‘tempat lain’.”
“Oh iya ya ya… silaken. Tapi kiainya kan ditinggal di sini
ya?”
“Oh, iya Pak, tapi harus ada penjelasan.”
“Penjelasan apa?”
“Salat Tarawihnya nanti itu ngikutin NU lama atau NU baru?”
Soeharto jadi bingung, baru kali ini dia mendengar ada NU lama dan NU baru.
Kemudian dia bertanya. “Lho NU lama dan NU baru apa bedanya?”
”Kalau NU lama, Tarawih dan Witirnya itu 23 rakaat,” kata
Gus Dur.
“Oh iya iya ya ya… ga apa-apa….”
Gus Dur sementara diam.
“Lha kalau NU baru?” tanya Soeharto.
“Diskon 60 persen. Salat Tarawih dan Witirnya cuma tinggal
11 rakaat.” Semua tamu buka puasa langsung tertawa.
30. Che Guevara
guyonan Gus Dur sewaktu masih menjadi Presiden RI, saat
berkunjung ke Kuba dan bertemu dengan Fidel Castro.
Saat itu Fidel Castro mendatangi hotel tempat Gus Dur dan
rombongannya menginap selama di Kuba. Dan mereka pun terlibat pembicaraan
hangat, menjurus serius. Agar pembicaraan tidak terlalu membosankan, Gus Dur
pun mengeluarkan jurus andalannya, yaitu guyonan.
Beliau bercerita pada pemimpin Kuba, Fidel Castro, bahwa ada
3 orang tahanan yang berada dalam satu sel. Para tahanan itu saling memberitahu
bagaimana mereka bisa sampai ditahan di situ. Tahanan pertama bercerita, “Saya
dipenjara karena saya anti dengan Che Guevara.” Seperti diketahui Che Guevara
memimpin perjuangan kaum sosialis di Kuba.
Tahanan kedua berkata geram, “Oh kalau saya dipenjara karena
saya pengikut Che Guevara!” Lalu mereka berdua terlibat perang mulut. Tapi
mendadak mereka teringat tahanan ketiga yang belum ditanya. “Kalau kamu kenapa
sampai dipenjara di sini?” tanya mereka berdua kepada tahanan ketiga.
Lalu tahanan ketiga itu menjawab dengan berat hati, “Karena
saya Che Guevara.”
Fidel Castro pun tertawa tergelak-gelak mendengar guyonan
Gus Dur tersebut.
31. Siapa yang Paling Berani
Di atas geladak kapal perang US Army tiga pemimpin negara
sedang “berdiskusi” tentang prajurit siapa yang paling berani. Eh kebetulan di
sekitar kapal ada hiu-hiu yang sedang kelaparan lagi berenang mencari makan …
Bill Clinton: Kalau Anda tahu … prajurit kami adalah yang
terberani di seluruh dunia … Mayor .. sini deh … coba kamu berenang keliling
ini kapal sepuluh kali.
Mayor: (walau tahu ada hiu) siap pak, demia “The Star
Spangled Banner” saya siap ,,, (akhirnya dia terjun dan mengelilingi kapal 10
kali sambil dikejar hiu).
Mayor: (naik kapal dan menghadap) Selesai pak!!! Long Live
America!!
Clinton: Hebat kamu, kembali ke pasukan!
Koizumi: (tak mau ketinggal, dia panggil sang sersan)
Sersan! Menghadap sebentar (sang Sersan datang) … coba kamu keliling kapal ini
sebanyak 50 kali … !
Sersan: (melihat ada hiu … glek … tapi) for the queen I’am
ready to serve!!! (pekik sang sersan, kemudian membuka-buka baju lalu terjun ke
laut dan berenang keliling 50 kali … dan dikejar hiu juga).
Sersan: (menghadap sang perdana menteri) GOD save the
queen!!!
Koizumi: Hebat kamu … kembali ke tempat … Anda lihat Pak
Clinton … Prajurit saya lebih berani dari prajurit Anda … (tersenyum dengan
hebat …)
Gus Dur: Kopral ke sini kamu … (setelah dayang …) saya
perintahkan kamu untuk terjun ke laut lalu berenang mengelilingi kapal perang
ini sebanyak 100 kali … ok?
Kopral: Hah … Anda gila yah …! Presiden nggak punya otak …
nyuruh berenang bersama hiu … kurang ajar!!! (sang Kopral
pun pergi meninggalkan sang presiden…)
Gus Dur: (Dengan sangat bangga) Anda lihat Pak Clinton dan
Pak … Cumi Cumi … kira- kira siapa yang punya prajurit yang paling BERANI!!! …
Hidup Indonesia … !!!
32. Doa Mimpi Matematika Jauh sebelum menjadi Presiden, Gus
Dur dikenal sebagai penulis yang cukup produktif. Hampir tiap pekan tulisannya
muncul di koran atau majalah. Tema tulisannya pun beragam, dari soal politik,
sosial, sastra, dan tentu saja agama.
Pernah dia mengangkat soal puisi yang ditulis oleh anak-anak
di bawah usia 15 tahun yang dimuat majalah Zaman. Kata Gus Dur, anak-anak itu
ternyata lebih jujur dalam mengungkapkan keinginannya. Enggak percaya? Baca
saja puisi yang dibuat oleh Zul Irwan ini:
Tuhan … berikan aku mimpi malam ini tentang matematika
yang diujikan besok pagi
33. Tiga Polisi Jujur
Gus Dur sering terang-terangan ketika
mengritik. Tidak terkecuali ketika mengkritik dan menyindir polisi.
Menurut Gus Dur di negeri ini hanya ada tiga polisi yang
jujur. “Pertama, patung polisi. Kedua, polisi tidur. Ketiga, polisi Hoegeng
(mantan Kapolri).”
Lainnya? Gus Dur hanya tersenyum.
34. Membuat Orang-Orang Berdoa
Di pintu akhirat seorang malaikat menanyai seorang sopir
Metro Mini. “Apa kerjamu selama di dunia?” tanya malaikat itu.
“Saya sopir Metro Mini, Pak.” lalu malaikat itu memberikan
kamar yang mewah untuk sopir Metro tersebut dan peralatan yang terbuat dari
emas.
Lalu datang Gus Dur dengan dituntut ajudannya yang setia.
“Apa kerja kamu di dunia?” tanya malaikat kepada Gus Dur.
“Saya presiden dan juga juru dakwah Pak…” lalu malaikat itu
memberikan kamar yang kecil dan peralatan dari kayu. Melihat itu Gus Dur protes.
“Pak kenapa kok saya yang presiden sekaligus juru dakwah
mendapatkan yang lebih rendah dari seorang sopir Metro..?” Dengan tenang
malaikat itu menjawab: “Begini Pak… Pada saat Bapak ceramah, Bapak membuat
orang-orang semua ngantuk dan tertidur… sehingga melupakan Tuhan. Sedangkan
pada saat sopir Metro Mini mengemudi dengan ngebut, ia membuat orang-orang
berdoa…”
35. Bukan Saya
Di sebuah sekolah dasar di Los Palos, Timtim, seorang sersan
kepala yang galak jadi guru pengganti. Kali ini dia mengajarkan sejarah
kemerdekaan RI untuk anak-anak kelas III. Untuk menguji daya tangkap para
muridnya, ia bertanya dengan suara keras, “Coba, siapa yang menurunkan bendera
merah, putih, biru, di Hotel Oranye Surabaya?”
Murid-murid yang terlanjur dicekam rasa ketakutan serentak
menjawab, “Bukan saya, Pak. Jangan tangkap saya!”
Humor Gusdur : Ngebor Kebanyakan “Mengapa muncul bencana
lumpur dan gas panas di Sidoarjo?” tanya Gus Dur. “Ngebornya La Pindo, jadi
jebol. Kalau La Pisan mungkin aman. Dalam bahasa Jawa Timuran Pindo kan dua
kali, Pisan, sekali,” kata Gus Dur menjawab pertanyaannya sendiri.
36. Tuhan Tak Perlu Dibela
Saat kebanyakan orang saling menunjukkan diri sebagai ‘pihak
yang paling garang’ dan ‘paling ngotot’ mengatakan diri mereka adalah sedang
dalam perlawanan membela agama Tuhan. Jelas ini adalah sikap yang
lagi-lagigegabah.
“Tuhan nggak perlu dibela,” jawaban Gus Dur kala itu. Karuan
saja omongan itu juga menimbulkan kontroversi. Hingga akhirnya teman Gus Dur,
KH Mustafa Bisri pun ikut angkat bicara.
“Tuhan itu sebenarnya nggak butuh kita. Kalau se-Indonesia
ini mau jadi kafir semua, Tuhan juga nggak akan bermasalah,” sambung Gus Mus
menguatkan pernyataan Gus Dur
37. Maju Aja Dituntun, Apalagi Mundur
Dur dalam berbagai kesempatan selalu berkata jujur. Akibat
kejujurannya itu, kadang kala disertai humor “tingkat tinggi” yang membuat para
pendengarnya tergelak.
Salah satu contohnya kala Gus Dur menanggapi berbagai
desakan agar dirinya mundur. Tanpa basa-basi dia pun menimpali.
“Maju aja masih harus dituntun, apalagi mundur,” ujar Gus
Dur
38. Pikiran Porno
Dalam suatu kesempatan Gus Dur mengeluarkan sebuah
pernyataan yang sebenarnya tidak dimaksudkan untuk menghina. Namun dengan itu
bagian dari upaya Gus Dur menyampaikan joke.
“Alquran itu kita suci yang paling p o r n o. Ya kan bener,
di dalamnya ada kalimat menyusui. Berarti mengeluarkan tetek. Ya udah, cabul
kan?”
Mungkin dengan hanya kalimat guyonan itu sebagian masih ada
yang merasa diresahkan. Masa sih ulama yang terkenal wali kaya gitu? Maka, di
lain waktu Gus Dur mengulangi penjelasannya dengan memilih bahasa yang lebih
sopan.
“Maksudnya, itu ayat jadi por no kalau yang baca lagi punya
pikiran yang ngeres. Kalau nggak, ya udah. Berarti beres.”
Masih nggak puas. Karenanya pertanyaan berikutnya segera
menyusul. “Tapi Gus, Alquran kan bahasanya sopan?” “Betul, juga bahasa di luar
Alquran banyak yang sopan. Tapi, waktu teman saya naik bus, lihat orang lagi
bunting. Terus dia mbatin kenapa bisa bunting? Mendadak ‘barangnya’ (alat
kelaminnya) berdiri gara- gara pikirannya itu,” jawab Gus Dur.
Ya, begitulah Gus Dur
39. Salad
Gus Dur nggak mati akal kalau urusan
melucu. Bahkan,guyonan Gus Dur pun juga diucapkan dalam bahasa asing. Suatu ketika
Gus Dur bercerita tentang ada seorang pejabat negara ini yang diundang ke luar
negeri.
Dia lalu mengisahkan seorang istri pejabat Indonesia yang
dijamu makan malam dalam sebuah kunjungan ke luar negeri.
Dalam kesempatan itu, kata Gus Dur, si nyonya pejabat
ditawarkan makanan pembuka oleh seorang pramusaji, “you like salad, madame?”
“Oh sure, I like Salat five time a day. Shubuh, Dzuhur, Asyar,
Maghrib and Isya,” jawab si Nyonya percaya diri.
40. Gus Dur Ngelu
“Saya mau bertanya sama Pak Permadi dan para hadirin.” kata
Sutradara Film Garin Nugroho dalam wayangan. Biasanya, tokoh- tokoh baik itu
kalau situasinya susah pada berubah semua. Petruk misalnya, ketika mau jadi
raja tiba-tiba berubah wataknya. Permadi yang ditanya Gus Dur yang mnejawab. Ia
membenarkan bahwa watak Petruk berubah ketika ia mau menjadi raja. “Makanya,
kalau mencari pemimpin mestinya yang tak gampang berubah,” tambah Gus Dur.
“Kalau menurut Pak Permadi, Gus Dur itu berubah tidak?
celetuk seorang hadirin.
“Ya, agak berubah,” jawab Permadi. “Misalnya dalam hal apa?”
“Misalnya, kalau dulu Gus Dur itu masih suka kumpul-kumpul dengan saya,sekarang
hampir tidak pernah lagi.”
“Kalau itu sih sebabnya sederhana,” sahut Gus Dur.
“Sederhana bagaimana Gus?” kejar hadirin. “Ngelu (pusing).”
41. Kayak Digigit Semut
Ketika menunggu giliran di ruang tungngu pasien, seorang
pria remaja berumur 13 tahun bertanya kepada bapaknya, “Paka! kalau kita disuntik
itu, sakit ya, Pak?”
“Oh, tentu saja tidak Nak! Kalau kita disuntik itu, rasanya
seperti digigit semut!”
Beberapa saat kemudian, tibalah saatny si anak remaja ini
masuk ke kamar periksa tanpa mau diantar bapaknya setelah ia mengetahui kalau
disuntik itu rasanya seperti digigit semut.
Lima menit kemudian, si Bapak yang menunggu di ruang tunggu
pasien ini terkejut mendengar jeritan sang dokter yang kemudian disusul jeritan
anaknya. Setelah pintu kamar periksa dibuka, dilihatnya anaknya yang berjalan
pincang dengan pahanya yang biru bengkak, dan mata sang dokter pun juga
membengkak.
“Lho! Anak saya ini kenapa, Dok? Kok, jalannya pincang
begini?” tanya si Ayah kepada sang dokter.
“Begini, Pak,” papar sang dokter, “Ketika anak bapak ini mau
saya suntik, tiba-tibadia meronta-ronta kemudian mata saya dipukul oleh dia, dan …”
“Bapak bohong!!!” protes anak remaja itu kepada bapaknya,
“Bapak bilang kalau disuntik itu rasanya seperti digigit semut, ternyata,
seperti digigit buaya! Buktinya, lihat ini! bekas gigitannya!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar